Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah




Buku yang berjudul asli Al-Ajwibah Al-Ghaliyah fi ‘Aqidah Al-Firqah An-Najiyah ini berisi jawaban atas amaliyah golongan Ahlusunnah wal Jama’ah yang selama ini dianggap oleh sebagian kelompok kecil umat Islam sebagai amalan yang menyimpang, meski amaliyah tersebut telah dilakukan oleh generasi Islam terdahulu, yaitu para sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, dan terus hingga masa kita sekarang ini. Setiap jawaban disertai dalil Al-Quran, sunnah, atsar sahabat, dan pendapat para imam ahli ijtihad.

Teknik penulisan tanya jawab menjadikan pembaca mudah menelusuri setiap permasalahan yang dikemukakan. Misalnya, mengenai kemungkinan melihat Rasulullah dalam keadaan sadar.

Sang penulis, yang dikenal dengan sapaan Habib Zain bin Smith, menjawab bahwa melihat Rasulullah dalam keadaan sadar itu mungkin dan dapat terjadi. Ada banyak ulama menjelaskan, banyak ahli ma’rifat melihat Rasulullah SAW dalam keadaan tidur (mimpi), kemudian mereka melihatnya dalam keadaan sadar dan terjaga, dan mereka dapat bertanya kepadanya hal-hal yang maslahat untuk mereka.

Dalilnya, “Sesungguhnya Nabi SAW bersabda, ‘Barang siapa melihatku dalam mimpi, ia akan melihatku dalam keadaan sadar, dan setan tidak dapat menjelma dengan rupaku’.” (HR Bukhari dan Muslim).

Menurut ulama Sunni yang kini tinggal di Madinah ini, para ulama menafsirkan, hadits ini adalah berita yang menyenangkan buat umatnya yang melihat Nabi dalam mimpi, ia akan melihatnya pada saat terjaga, sekalipun sekejap, menjelang meninggal dunia. Hadits ini tidak dapat ditafsirkan melihat Rasululah SAW di akhirat atau di barzakh, karena waktu itu semua umat pasti melihatnya.


Rp 25.000

Menghadang Ekspansi Syiah Di Nusantara



Semenjak reformasi dicanangkan tahun 1998, aliran-aliran yang melawan arus utama dan masyarakat ini lantas bagaikan mayat yang bangkit kembali dari kuburnya masing-masing. Yang tadinya tiarap, bangun lagi. Mereka berani pasang dada dan unjuk gigi. Munculnya beragam aliran menyimpang kemudian jadi sebanyak persoalan yang dialami bangsa ini.

Buku ini membeber fakta-fakta yang tidak bisa dibohongi, bahwa perselisihan Ahlussunnah dan Syiah di Indonesia terjadi akibat dakwah penistaan Syiah terhadap Sahabat dan Istri Nabi. Kajian faktual ini sangat penting, untuk membaca dan meneropong wajah Syiah sesungguhnya. Kajian, pustaka Syiah barangkali cukup banyak, namun membeber fakta-fakta kasuistik masih jarang. Disinilah buku ini menemukan urgensinya.

Selain berkonsentrasi pada pembeberan data-data faktual mengenai Polarisasi (sengketa ideologis antara Ahlussunnah dan Syiah, buku ini juga dilengkapi rujukan-rujukan yang kuat dari sumber-sumbernya yang otoritatif, yang oleh penulisnya dicantumkan dalam bentuk Endnote, Footnote dan Daftar Bacaan sehingga buku ini lebih menarik dan eksklusif.

Semoga buku ini bisa memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat, yang dengannya mereka bisa mengetahui hakikat ajaran Syiah dari akar-akarnya, sehingga mereka juga dapat membaca dengan jelas apa dan bagaimana sebetulnya rupa Syiah yang beredar di sekitar kita dewasa ini.


Rp 30.000

Jurus Ampuh Membungkam HTI






Bulan Mei 2011, Ustad Muhammad Idrus Romli menerbitkan sebuah buku yang berjudul Hizbut Tahrir Dalam Sorotan melalui Penerbit Bina Aswaja. Buku tersebut mengulas tentang hakikat sebenarnya dari Hizbut Tahrir yang akhir akhir ini merebak di tengah masyarakat. Rupanya buku tersebut mendapat sambutan luas. Bahkan Majalah Al Kisah Jakarta sempat mewawancarai beliau tentang isi buku tersebut dan lantas memuatnya di Majalah Al Kisah.

Jajaran pengurus teras Hizbut Tahrir Indonesia pun akhirnya angkat bicara dan menulis bantahannya, dan kemudian dimuat juga di majalah yang sama. Nah, buku ini adalah jawaban balik atas bantahan tersebut. Melalui buku ini Ustad Muhammad Idrus Romli menjelaskan tentang hakikat Hizbut Tahrir secara lebih ilmiah dan panjang lebar.

Metode penulisanpun dibuat dengan gaya tanya jawab, sehingga akan semakin memudahkan pemahaman. Buku ini menjadi sangat penting untuk dibaca terutama oleh para aktivis dakwah di kampus-kampus, diberbagai Islamic Center, di masjid-masjid maupun di khalayak umum yang selama ini telah menjadi obyek aktivitas dan propaganda Hizbut Tahrir.


Rp. 20.000

Hizbut Tahrir Dalam Sorotan







Buku ini sama sekali tidak bermaksud menyudutkan Hizbut Tahrir atau bermaksud menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam, akan tetapi buku ini bermaksud mengajak kaum Muslimin agar bersatu dalam naungan ajaran Islam yang lurus, murni dan asli, yaitu Islam yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.

Sebagaimana dimaklumi, Hizbut Tahrir adalah gerakan politik trans-nasional yang membawa visi dan misi berdirinya khilafah tunggal di muka bumi serta terlaksananya syari’at Islam dalam setiap lini kehidupan. Dari visi dan misi idealis Hizbut Tahrir tersebut, tidak sedikit generasi kita yang menaruh simpati, terpesona dan akhirnya menjadi kader dan pengikut setia Hizbut Tahrir, tanpa menyadari bahwa di balik visi dan misi tersebut, sebenarnya terdapat sekian banyak pandangan, ideologi dan fatwa hukum Hizbut Tahrir yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang lurus, murni dan asli seperti yang diajarkan oleh Rasulullah dan sahabatnya.

Oleh karena itu, buku ini menjadi sangat penting untuk dibaca terutama oleh para aktivis dakwah di kampus-kampus, diberbagai Islamic Center, di masjid-masjid maupun di khalayak umum yang selama ini telah menjadi obyek aktivitas dan propaganda Hizbut Tahrir.


Rp. 22.000

Dari Imamah Sampai Mut'ah







SYI'AH ternyata memahami teks-teks (Al-Quran dan Hadith) dengan standar ganda. Misalnya (dalam Hadith), perawi yang menjelaskan keutamaan Ali, mereka terima. Namun, ditolaknya bila perawi yang sama memberitakan kelebihan sahabat yang lain. Perbedaan dasar epistemologis ini menciptakan dikotomi Sunni-Syi'i sejak berabad-abad silam yang tidak mudah dikompromikan. Karena buku ini ditulis oleh ahlinya dalam bidang itu, maka karya ini memperkaya wawasan kita tentang transformasi perjalanan sejarah pemikiran ideologi Muslim(Syi'ah)yang stigmatik ini.

BUKU karya Mohammad Baharun ini membahas asal-usul Syi'ah sampai perkembangannya di era modern ini. Teks-teks Syi'ah dan Sunni digunakan sebagai bahan baku, dan kasus per kasus dikupas secara detil. Karena itu, buku ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang awam, melainkan juga cukup berguna bagi mereka yang ingin mendalami studi tentang Syi'ah.

BUKU ini mengupas banyak hal soal keganjilan sejarah, ritual, Syi'ah, sumber-sumber hadith dan ayat-ayat al-Qur’an yang tentu saja sangat berbeda, dengan Muslim Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

INILAH epistemologi yang antagonistis, hingga filsafat menarik bantuannya: memperkenalkan Syi'ah yang penuh dengan masalah-masalah polemis. Keremang-remangan Syi'ah itulah yang coba dijelaskan oleh buku ini sehingga diharapkan menjadi pemicu bagi karya elaborasi pengkaji selanjutnya.

Melalui Buku pembahasan epistimologis soal Syi'ah, penulis buku ini mengantarkan pembaca dapat memahami sekte dan aliran pemikiran Muslim setara seksama melalui prosedur keilmuan. Bukan lantaran faktor fanatisme, maupun karena kekaguman euforia dan retorika politik yang diperankan. 


Rp. 35.000

Cinta Buta Syiah Edisi Perdana



Menghadapi kelompok Syiah, agaknya kita memang perlu mengedepankan sikap kehati-hatian, tidak gegabah, dan tanpa kekerasan dalam hal ini kita juga perlu belajar pada kasus-kasus lain yang serupa.

Misalnya kasus Ahmadiyah, yang sudah jelas bahwa sekte itu berada di luar Islam dan melakukan penodaan terhadap agama Islam, namun kita tahu betapa rumitnya menyelesaikan persoalan Ahmadiyah itu.

Penyebabnya tiada lain adalah karena betapa banyak pihak yang justru pro terhadap Ahmadiyah, dengan memberikan pembelaan dan perlindungan all-out atas nama kebebasan berkeyakinan.



Rp. 22.000

Tahlilan Bid'ah Hasanah (Berlandaskan al-Qur'an dan Sunah)




Tahlilan adalah salah satu tradisi yang bertujuan untuk mendoakan saudara, kerabat, tetangga atau sahabat yang meninggal dunia. Di Dalamnya berisi untaian kalimat thayyibah, dzikir & doa; seperti istigfar, shalawat, tasbih, bacaan ayat al-Qur'an dan sebagainya. Tahlilan sudah menjadi tradisi yang tidak hanya dilakukan ketika ada yang meninggal, tapi juga kerap dilaksanakan dalam pengajian rutin, ziarah kubur dan majelis lainnya.

Namun vonis bahwa amaliah ini adalah ibadah bid'ah yang sesat, perbuatan yang sia-sia, bahkan dianggap haram karena tidak pernah dilakukan pada masa Baginda Nabi Muhammad Saw, juga terus trjadi. Padahal, tradisi Tahlilan memiliki landasan yang kuat berdasarkan al-Qur'an dan Sunnah.

Buku ini hadir untuk menjawab semua vonis tersebut. Karya ini berbeda dengan buku tentang tahlilan yang sudah ada karena di dalamnya terdapat pembahasan secara tuntas tentang dalil-dalil dari bacaan Tahlilan

“Buku ini semakin melengkapi dan memperkaya khazanah tentang keabsahan tahlilan dalam perspektif agama. Buku ini mengupas tuntas tentang dalil-dalil tahlilan berdasarkan al-Qur'an dan Hadits”
(KH. Muhyiddin Abdusshomad).


Rp. 25.000

Buku Pintar Berdebat Dengan Wahhabi




Sejak tahun 2008 tim LMB NU Jember Jawa Timur seringkali diminta mengisi pelatihan dan internalisasi aswaja di kalangan warga nasdliyin di berbagai level. Tidak jarang, dalam acara-acara tersebut dilakukan debat terbuka dengan mendatangkan tokoh-tokoh salafi. Dari sekian banyak perdebatan itu, akhirnya penulis tertarik untuk membukukannya dalam buku ini.

Selain itu, buku ini juga memasukkan kisah-kisah perdebatan para ulama dulu dengan kaum Wahhabi, seperti dialok terbuka Sayid Alwi Al-Maliki vs Syaikh Ibn Sa’di di Masjidil Haram, dialog terbuka Syaikh al-Syanqithi dengan ulama Wahhabi tuna netra, dialog al-Hafidz Ahmad Al-Ghumari di Makkah al-Mukarramah, dialog Syaikh Salim Alwan vs Dimasyqiyat di Australia, serta kisah-kisah dialog teman-teman yang pernah terlibat langsung dalam sebuah dialog dengan kaum Wahhabi. Dengan harapan buku ini menjadi panduan dalam berdialog dengan aliran Wahhabi yang dewasa ini menamakan dirinya dengan aliran Salafi.


Rp. 26.000

NU versus Wahabi (Menghadang Misi Salafi di Pulau Madura)




Dewasa ini umat Islam di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup bervariasi. Tantangan tersebut tidak hanya datang dari Barat dan musuh-musuh Islam, akan tetapi tantangan yang datang dari umat Islam sendiri, terutama berkaitan dengan merebaknya berbagai aliran yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni, Islam yang telah diajarkan oleh para sahabat, para ulama salaf yang saleh. Tantangan tersebut menjelma dalam banyak aliran yang berkembang dan merebak pada masa- masa belakangan ini, di antaranya yang cukup meresahkan adalah aliran Wahabi yang terkesan selalu menebar kebencian dlantara kaum muslimin...
(Habib Zain bin Hasan Baharun Pengasuh PP DALWA Raci Bangil Pasuruan)

Saat ini, serangan model seperti itu sudah mulai masuk ke pedesaan-pedesaan. Tidak sedikit buku-buku mereka beredar di tengah-tengah masyarakat pedesaan, bahkan terkadang dibagikan secara cuma-cuma dengan tampilan yang lux dan kemasan yang meyakinkan. Dan rupanya cara mereka ini sudah bisa dikatakan berhasil, sebab tidak sedikit dari masyarakat pedesaan yang tertarik dengan keyakinan yang mereka tawarkan itu, sehingga akidah yang sejak lama dianutnya sedikit demi sedikit tergerus dan lama-lama bisa habis sama sekali...
(KH. Abd. Adzim Kholili, Pengasuh PP. Kepang Bangkalan)

Setelah sebelumnya merebak buku-buku Mahrus Ali yang meresahkan masyarakat Ahlussunnah Jawa Timur secara umum, kini pulau Madura yang memiliki tradisi Ahlusunah Waljamaah yang sangat kentalpun tak luput dari propaganda mereka. Buku "Panduan Islam Dalam Logika" yang ditulis oleh seorang berinisial Alfa-SA ternyata cukup meresahkan khususnya terhadap masyarakat Madura.
Dalam bukunya tersebut, penulis secara sadar telah membuka lebar-lebar pintu berijtihad bagi setiap muslim melalui propaganda anti mazhabnya. Meski sebenarnya argumen yang disampaikan sangat rapuh secara ilmiah, namun jika tidak segera ditanggapi tak menutup kemungkinan akan mengikis ajaran Ahlusunah Waljamaah yang telah ditanamkan oleh Syaichona Moch. Cholil bin Abdil Lathif di pulau ini.

Beruntung masih ada beberapa kader muda Ahlusunah Waljamaah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah akidah. Sehingga, lahirlah buku kecil di tangan pembaca ini. Penulisnya, Ustadz A. Qusyairi Ismail dan Ustadz Syafiq Alydrus, berupaya memaparkan secara ilmiah, dalam mengangkat dan menguraikan akar masalah seputar perselisihan warga NU dengan sekte Wahabi, berikut kerapuhan argumen mereka yang mengklaim sebagai kelompok yang paling berberpegang teguh pada ajaran Ahlusunah Waljamaah, al-Qur'an, Sunah dan ajaran generasi salaf yang saleh, khususnya dalam masalah bermazhab.
Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi kaum muslimin.
(KH. Zubair Muntashar, Pengasuh PP. Nurul Khalil Demangan Madura).



Rp. 17.000

Menampar Propaganda“Kembali Kepada Qur’an”




Menampar Propaganda“Kembali Kepada Qur’an” Keruntuhan Argumentasi Paham Anti Madzhab dan Anti Taqlid [Plus! Transkrip Perdebatan dengan Nashiruddin al Albani, Tokoh  Wahabi Anti-Madzhab].

“Kembali kepada Qur'an” adalah prinsip yang indah nan ideal. Kembali kepada Qur’an secara sederhana dapat dimaknai sebagai kembali kepada “hukum Tuhan”. Dan, umat manakah yang tidak ingin berpegang pada Kitab Sucinya, kepada hukum Tuhannya?
Sayangnya, banyak kaum muslim yang tidak mengerti batas-batas prinsip ideal ini. Lebih tragis lagi, sebagian kalangan justru menyelewengkan slogan “Kembali kepada Qur’an” untuk mengeroposkan legitimasi umat terhadap para ulama. Dengan “Kembali kepada Qur’an” mereka mengajak orang-orang awam melepaskan diri dari madzhab, untuk dengan “nekat” menggali hukum-hukum sendiri. Dengan slogan menggiurkan itu, mereka mencaci orang yang taklid sebagai “tidak mengikuti salafu shalih”, sebagai “ahli bid’ah”, bahkan sebagai “tidak berada di jalan orang-orang beriman”.

Buku ini berhasil membongkar kerancuan argumen para penganjur anti-madzhab yang dipelopori kalangan Wahabi itu. Bahwa fenomena taklid yang mereka caci adalah sesuatu yang natural, yang sudah muncul sejak generasi pertama umat ini. Bahwa bermadzhab adalah dibolehkan, bahkan merupakan sebuah keniscayaan. Dan bahwa “kembali kepada Qur'an” yang mereka gemborkan tidak lain hanyalah propaganda yang di baliknya tersembunyi maksud dan tujuan tertentu.


Rp. 50.000

Lebih Dalam Tentang NU



Ditulisnya buku ini bukan untuk memupuk perselisihan antara NU dengan yang lain, tetapi kehadirannya diharapkan mampu tampil sebagai informasi yang akurat dan ilmiah bahwa NU adalah organisasi yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama'ah dan hadir lebih moderat sebagai rahmat bagi segenap alam. Insya'Allah.

Dalam buku ini, kami tidak akan pernah memunculkan stigma kafir atau musyrik kepada sekte Salafi-Wahabi atau yang semisal dengan mereka, meski mereka melakukan sebaliknya. Kami mencoba berbaik sangka bahwa mereka melakukan semua itu adalah karena rasa cintanya kepada Islam dan demi tegaknya syariat Islam.

Tetapi nasehat, peringatan, dan amar ma'ruf nahi munkar kepada sesama muslim harus ditegakkan, termasuk kepada mereka yang gemar mengkafirkan dan tidak menoleransi khilafiyah dalam masalah-masalah furu' dan lain-lain. 



Rp. 18.000

Kiai NU atau Wahabi Yang Sesat Tanpa Sadar ?


Mahrus Ali sempat membuat heboh negeri ini, bukunya yang berjudul “Mantan Kyai NU Menggugat Shalawat dan Dzikir Syirik” yang beredar luas beberapa tahun silam membuat resah umat dan para kyai, khususnya dari kalangan Nahdliyin.

Buku sanggahannya pun muncul, ditulis oleh Lembaga Bahtsul Masail NU Jember. Kedua buku tersebut lalu menjadi perbincangan hangat dan polemik di masyarakat. Akhirnya pada tahun 2008, Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya menggelar debat ilmiah terbuka antar dua penulis buku tersebut. Namun Mahrus Ali tidak datang, dengan alasan keamanan dan hanya diwakilkan penulis kata pengantarnya, Ust. Muammal Hamidi.

Tiga tahun berselang, Mahrus Ali yang tidak menghadiri debat tersebut, tiba-tiba muncul dengan dua buku barunya “Bongkar Kesesatan Debat Terbuka Kyai NU di Pasca Sarjana Sunan Ampel Surabaya” dan buku “Sesat Tanpa Sadar.”

Buku ini hadir untuk menjawab atau membantah buku “Sesat Tanpa Sadar” karya Mahrus Ali, yang terbukti banyak melakukan pemelintiran data serta tidak jujur dalam mengutip teks-teks para ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Bahkan yang lebih fatal, Mahrus Ali berani menyalahkan pendapat ulama rujukan utama sekte Wahabi seperti Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan lain-lain.


Rp. 28.000








Tarim Kota Pusat Peradaban Islam



Yaa Tariim wa Ahlaha… Kata-kata tersebut merupakan tawasulan dengan penduduk Tarim yang dikenal shaleh dan dekat kepada Allah swt. Kota Tarim sudah ada semenjak abad ke 13 sebelum masehi. Secara geografis kota ini terletak di dataran rendah yang dikelilingi bukit pasir berbatu.

Saat kunjungannya ke Kota Tarim, Sayyidina Abubakar Ash-Shiddiq bermunajat dengan tiga doa: Pertama, semoga kota Tarim diberi kemakmuran. Kedua, semoga diberikan berkah sumber airnya. Ketiga, semoga dipenuhi oleh orang-orang shaleh hingga datangnya hari kiamat.

Para Dzurriyah Rasul hijrah ke kota Tarim untuk menyelamatkan akidah Ahlussunnah Wal Jamaah. Kemudian dari sinilah kaum Alawiyyin melahirkan generasi dakwah yang telah menyebarkan Islam ke seluruh pelosok dunia dengan akidah murninya.

Tarim disebut sebagai pusat pendidikan Islam. Di kota ini banyak terdapat institusi semacam pesantren. Tarim menyimpan sejarah peradapan Islam sejak abad ke-4 Hijriyah. Banyaknya para ulama, menjadikan Tarim sebagai kota idola para penuntut Ilmu.

Di dalam buku ini dibahas segala hal mengenai kota Tarim. Mulai dari keadaan geograis hingga ciri khas para penduduknya, serta apa saja yang ada di kota Tarim, mulai Masjid, bangunan bersejarah hingga institusi pendidikannya. Buku ini dilengkapi foto-foto eksklusif, sehingga Anda seolah berada di dalamnya.


Rp. 33.000







Mengapa Maulid Nabi SAW Selalu Kita Peringati ???




Peringatan dan perayaan Maulid Nabi Muhammad saw adalah sebuah hal yang selalu dijadikan perdebatan panjang dikalangan Umat Islam yang seolah tidak pernah ada titik temunya.

Padahal kegiatan ini telah menjadi 'kebutuhan' bagi umat Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah di dunia, terutama di negara kita Indonesia. Namun dalam perjalanannya selalu ada 'kerikil-kerikil tajam' yang selalu mengusik kegiatan serta peringatan ini dan hal ini telah menimbulkan sakit hati dikalangan umat Islam mayoritas.

Bukan hanya cap bid'ah yang selalu disematkan kepada para pecinta Maulid Nabi Muhammad saw ini. Bahkan stempel syirik, sesat dan kafir, tak luput dari gelar yang diberikan para 'pembenci maulid' ini. Padahal agenda terbesar umat Islam adalah Ukhuwah Islamiyyah, namun gara-gara perbedaan ini, akhirnya misi terbesar Rasulullah saw terabaikan, bahkan dilupakan begitu saja.



Rp. 29.500

MengapaMereka Selalu Menghina Rasulullah SAW ???



Belakangan ini di benua Eropa ataupun Amerika, marak terjadi penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad Saw. Melalui media massa yang mereka kuasai, mereka lancarkan penistaan bertubi tubi kepada sosok yang paling dihormati oleh umat Islam sepanjang masa itu.
Penghinaan dan penistaan semacam ini sebenarnya bukan hal yang baru, bahkan sejak zaman Nabi Saw pun, mereka orang orang kafir kerap menyematkan hal hal keji terhadap Rasulullah, seperti tuduhan sebagai tukang sihir ataupun orang gila,
Mengapa mereka melakukan itu? Jawabnya, karena mereka tidak mengenal siapa itu Rasulullah Muhammad Saw dengan sebenar benarnya. Habib Umar bin Hafidz pernah mengatakan “Seandainya mereka [orang orang Barat] mengenal Rasulullah dengan benar, niscaya mereka akan mencintai Rasulullah melebihi cinta kita yang Islam sejak lahir.”
Lalu, bagaimanakah sebenarnya sosok utusan Allah itu? Bagaimana perangainya? Akhlaknya? Apa ajarannya? Bagaimana kehidupannya? Dan lain sebagainya. Temukan jawabannya di dalam buku ini.


Rp. 39.000

Sahabat Sejati



Dalam Kenyataannya, kata-kata hikmah tersebut diyakini dapat memberikan motivasi serta dampak psikologis yang mengarahkan seseorang kepada satu tujuan. Motivasi dapat membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah serta dapat membuat perilaku semakin berkualitas & bermutu.

Buku ini berisi kumpulan nasehat, kata bijak, pesan penuh hikmah, nasehat, serta motivasi para Sahabat Nabi Saw, para Wali Allah Swt, para Imam Madzhab, Ulama, Shalihin, Tokoh Sufi, Ahli Hikmah, sebagai penuntun kita dalam menjalani roda kehidupan.

Semua nasehat yang mereka ucapkan bersumber dari al-Qur'an & Sunnah Baginda Nabi Muhammad Saw. Pesan serta nasehat-nasehat didalamnya dapat membangkitkan semangat serta fikiran untuk semakin giat dalam berbuat kebajikan. Sengaja buku ini disajikan dalam Bahasa Indonesia, yang tujuannya agar semuanya dapat menikmatinya.

Walaupun sebagian dari mereka telah berpulang ke Rahmatullah, namun nasehat mereka selalu terngiang di telinga kita, sehingga kita tetap dapat memperoleh bimbingan & pengarahan dari mereka. Sudah sepantasnyalah kita jaga warisan ini & kita ikuti semampu kita.


Rp. 33.000

Menjawab Dakwah Kaum Salafi




Umat Islam di seantero dunia beberapa dekade belakang ini begitu gencar digelinding oleh gerakan dakwah yang cenderung bersifat ekstrem bahkan sangat meresahkan, tak terkecuali di Indonesia. ‘Aksi’ takfir (pengkafiran), tasyriik (pemusyrikan), maupun tabdii’ (pembid’ahan) boleh dikatakan paham yang lagi ngetren dewasa ini. Fenomena ini tidak hanya mengeroposi bingkai-bingkai ukhuwah Islamiyah, namun telah sampai pada tataran merusak pondasi-pondasi agama yang telah menjadi konsensus bersama. Dan, kemajuan teknologi informasi makin mendorong meluasnya ‘fatwa-fatwa’ mereka laksana air terlepas dari salurannya. Kekacauan fatwa (faudha al-fataawa) pun tidak bisa terelakan. Umat Islam pun kebingungan.

Buku "Menjawab Dakwah Kaum Salafi" ini merupakan salah satu buku intelektual yang representatif menjawab berbagai permasalahan terkait dengan pemahaman kaum yang menamakan diri “Salafi” itu. Mulai dari soal sunnah dan bid’ah, taklid, maulid Nabi, ziarah ke makam Rasulullah, tawassul, tabaruk, hingga mengklaim kedua orang tua Rasulullah saw sebagai ahli neraka.

Buku yang memuat berbagai bantahan ilmiah dan rasional ini, ditulis langsung oleh Mufti Agung Mesir, Prof. Dr. Ali Jum’ah. Dengan demikian buku ini sangat pantas untuk dibaca dalam rangka menjawab kegelisahan yang meruyak di tengah umat Islam dewasa ini.


Rp. 49.000

Nu Menjawab Problematika Umat Keputusan Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur (1991-2013)



Keputusan Bahtsul Masail 1991-2013 disebarluaskan untuk lebih membumikan hasil Bahtsul Masail sebagai bekal untuk memaksimalkan hidup & kehidupan yang prima, sekaligus mitra kehidupan dalam beribadah & bermu'amalah yang selalu menghadapi tantangan keabsahan & kebenarannya dari berbagai pihak. Buku ini akan memandu warga Nahdliyyin, para pembaca & pemerhati menuju hidup mulia dunia akhirat.
NU memandang bahwa penyerapan hukum Islam dalam hukum Nasional adalah suatu keniscayaan, karena sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam yang NU. Masalah "fiqhiyyah" yang tidak bisa tidak akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman sebagaimana masalah-masalah "fiqhiyyah" yang lain. Pemahaman fiqih yang "jumud & konservatif" jelas bertentangan dengan semangat ijtihad demi membangun tatanan kehidupan beragama yang lebih baik & beradab dengan tetap berpegang teguh pada prinsip beragama yang hanif.
(KH. Miftakhul Akhyar Abd. Ghani/ Rois Syuriah PWNU Jawa Timur).

Buku yang berisi kumpulan hasil keputusan Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur jilid II sejak tahun 1991-2013 ini sekaligus menjadi bukti bahwa Nahdlatul Ulama senantiasa berupaya memberikan panduan terkait masalah-masalah sosial-keagamaan yang dihadapi masyarakat sesuai dengan kecenderungan zaman masing-masing. Dokumentasi ini sekaligus menjadi saksi atas potret perjalanan sosial kemasyarakatan bangsa Indonesia & dinamika pemikiran keagamaan di dalam tubuh Nahdlatul Ulama.
(KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah, SH MM/ Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur).


Rp. 100.000

Berada di Taman Surga bersama Cucu Sang Nabi



Dalam teori dakwah, sebagus apapun ajaran Islam, apabila seseorang dai tidak dapat menyampaikan ajaran tersebut dengan cara yang baik, bisa jadi akan ditinggalkan oleh umat. Karena, salah satu faktor penentu keberhasilan dalam dakwah adalah metode yang digunakan.
Baginda Rasulullah Saw sangat berhasil dalam berdakwah, karena beliau dapat menyampaikan pesan yang tepat kepada orang yang tepat dengan cara yang tepat pada waktu yang tepat. Dalam al Quran metode yang tepat itu adalah Bil hikmah, wal mauidhoh hasanah.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam al Qur’an yang artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah serta serta pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang terbaik {QS. Nahl 125}
Ayat di atas menjelaskan tentang metode dan thariqah dalam berdakwah. Dalam hal ini, para guru besar ini mengemasnya dengan bijak, apik dan menarik, sehingga dakwahnyapun nampak indah serta dapat diterima oleh semua pihak.
Buku ini berisi beberapa nasehat dan ceramah Al Imam al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, al Habib Zein bin Ibrahim bin Sumaith, al Habib Salim bin Abdullah asy Syathiri, as Sayyid Muhammad bin Alwi al Maliky al Hasani, al Habib Umar bin Hafidz, al Habib Ali bin Ali Zainal Abidin al Jufri, dalam serangkaian dakwah mereka, baik di Indonesia ataupun di beberapa negara lain.


Rp. 35.000

17 Habaib Berpengaruh Di Indonesia




Buku ini berisi tentang biografi serta peranan para ulama keturunan Rasulullah. Mulai dari periode Al-Habib Husein bin Abubakar Al-Aydrus,  yang dikenal dengan sebutan keramat Luar Batang, hingga As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani. Mereka semua memiliki jasa yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai keislaman di nusantara. Tentunya masih banyak lagi para ulama yang memiliki peranan dalam dakwah Islamiyah di Indoensia.

Buku ini menjadi unik dan beda dengan yang lainnya, karena dilengkapi 265 foto eksklusif. Penyusunannya sendiri dikenal sebagai dokumentator yang memiliki ribuan foto ulama dan habaib yang langka dan sulit ditemukan di tempat lain.

Kesejukan hati dan jiwa akan terasa tatkala membaca kisah dan tauladan kaum sholihin. Mereka, dengan ketakwaannya mampu mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah.


Rp. 59.000