Menampar Propaganda“Kembali Kepada Qur’an” Keruntuhan Argumentasi
Paham Anti Madzhab dan Anti Taqlid [Plus! Transkrip Perdebatan dengan
Nashiruddin al Albani, Tokoh Wahabi Anti-Madzhab].
“Kembali kepada Qur'an” adalah prinsip yang indah nan ideal. Kembali kepada Qur’an secara sederhana dapat dimaknai sebagai kembali kepada “hukum Tuhan”. Dan, umat manakah yang tidak ingin berpegang pada Kitab Sucinya, kepada hukum Tuhannya?
“Kembali kepada Qur'an” adalah prinsip yang indah nan ideal. Kembali kepada Qur’an secara sederhana dapat dimaknai sebagai kembali kepada “hukum Tuhan”. Dan, umat manakah yang tidak ingin berpegang pada Kitab Sucinya, kepada hukum Tuhannya?
Sayangnya, banyak kaum muslim yang tidak mengerti batas-batas prinsip
ideal ini. Lebih tragis lagi, sebagian kalangan justru menyelewengkan
slogan “Kembali kepada Qur’an” untuk mengeroposkan legitimasi umat
terhadap para ulama. Dengan “Kembali kepada Qur’an” mereka mengajak
orang-orang awam melepaskan diri dari madzhab, untuk dengan “nekat”
menggali hukum-hukum sendiri. Dengan slogan menggiurkan itu, mereka
mencaci orang yang taklid sebagai “tidak mengikuti salafu shalih”,
sebagai “ahli bid’ah”, bahkan sebagai “tidak berada di jalan orang-orang
beriman”.
Buku ini berhasil membongkar kerancuan argumen para penganjur anti-madzhab yang dipelopori kalangan Wahabi itu. Bahwa fenomena taklid yang mereka caci adalah sesuatu yang natural, yang sudah muncul sejak generasi pertama umat ini. Bahwa bermadzhab adalah dibolehkan, bahkan merupakan sebuah keniscayaan. Dan bahwa “kembali kepada Qur'an” yang mereka gemborkan tidak lain hanyalah propaganda yang di baliknya tersembunyi maksud dan tujuan tertentu.
Buku ini berhasil membongkar kerancuan argumen para penganjur anti-madzhab yang dipelopori kalangan Wahabi itu. Bahwa fenomena taklid yang mereka caci adalah sesuatu yang natural, yang sudah muncul sejak generasi pertama umat ini. Bahwa bermadzhab adalah dibolehkan, bahkan merupakan sebuah keniscayaan. Dan bahwa “kembali kepada Qur'an” yang mereka gemborkan tidak lain hanyalah propaganda yang di baliknya tersembunyi maksud dan tujuan tertentu.
Rp. 50.000
0 komentar:
Posting Komentar